Bukittinggi |
Jumat, 18 Oktober 2019, Siang hari setelah sholat jumat saya dengan rombongan kantor Dana Pensiun Pegadaian berangkat ke daerah Timur Jakarta menghadiri pesta salah satu senior PT Pegadaian yang merayakan perkawinan putranya. Setiba dilokasi pesta perkawinan kami rombongan dipersilahkan untuk mengisi buku tamu dan diminta naik ke lantai 2 untuk menikmati hidangan yang telah tersedia. Pesta ini menyediakan dua menu yakni menu nasional dan menu daerah ( Sumatera Utara ) untuk tamu yang dikatagorikan lebih menyukai hidangan ala nasional dipersilahkan untuk naik kelantai 2.
Ketika menikmati hidangan yang disajikan oleh tuan rumah kami juga bertemu dengan para senior Pegadaian dan kami bercengkrama. Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 14.05, perut sudah kenyang dan dahagapun sudah lepas. Saatnya untuk harus beranjak meninggalkan lokasi pesta. Sebelum meninggalkan lokasi pesta seperti sudah menjadi kewajiban tak tertulis yang harus dijalani yakni bersalaman dengan tuan rumah. Kebetulan pada saat kami mau salaman pasangan suami istri senior pegadaian juga ada yang bergabung dengan rombongan kami. lebih kurang 10 orang kami berjalan beriringan menuju panggung tempat pengantin dan orang tua pengantin berdiri. Pada saat salaman, saya bersamaan dengan pasangan senior suami istri Pegadaian menuju orang tua pengantin. Saat saya bersalaman dengan orangtua perempuan penganten laki-laki, Si Ibu menduga saya ( usia saya sudah 51 tahun ) adalah putra dari pasangan senior pegadaian. Dengan fasihnya si Ibu, orang tua pengantin, mengatakan kepada saya : " wah sudah besar ya mas wuku, gak terasa ya ", serta merta saya terkejut dibilang sudah besar oleh si Ibu ( padahal saya sudah 51 tahun lo). Utunglah suami si ibu menyampaikan bahwa saya bukanlah mas wuku yang dimaksud, tetapi adalah pengurus Dana Pensiun Pegadaian. Si Ibu tersipu malu dan minta maaf. Untung juga saya gak dipeluk si ibu, dikira masih anak muda yang telah dikenal si Ibu semenjak masih anak-anak.
Setelah selesai bersalaman kami pamitan dengan tuan rumah untuk kembali ke kantor. Diatas mobil kejadian tersebut diatas menjadi topik hangat pembicaraan. Hal ini terjadi karena pada saat kondangan saya memakai celana jean dan baju kotak-kotak ala cobow USA dengan sepatu kets. Saya lupa membawa baju batik pada saat berangkat dari rumah, dimana sebelum ke pesta saya berolahraga terlebih dahulu .
Tapi dengan kejadian ini ada hal yang menjadi pelajaran bagi saya, bahwa dalam berpakaian jangan sampai salah kostum dan saya merasa kok masih muda ya........he he he he he.
No comments:
Post a Comment